Dimana Benderaku Saat Ini?
Kayanya baru tahun lalu kita menghadapi pandemi di awal-awal, dan tiba-tiba sekarang kita udah denger lagi bunyi kembang api dengan segala keindahan warnanya. Gila ya, cepet banget waktu itu berlalu. Nah pertanyaannya, apa yang lo rasakan mengenai diri lo sendiri ketika menyadari bahwa kalendar rumah udah harus ganti lagi? Apa lo merasa takut karena babak baru kehidupan semakin mendekat? Atau lo udah merasa puas dengan segala persiapan dan pencapaian lo selama tahun-tahun sebelumnya?
Mengapa kembang api dan Kemeriahan
Mungkin pertanyaan gw yang akan mengawali artikel pertama di tahun 2022 ini adalah kenapa tiap tahun baru selalu ada kembang api? Apa yang dirayakan dengan kembalinya bumi ke titik awal revolusinya?
Kalo kita tinjau lagi dari zaman dulu, nyatanya orang-orang menggunakan kembang api bukan hanya sekedar perayaan, diiringi dengan alat musik dan kemeriahan serta bunyi bising untuk menyambut pergantian tahun, tapi ada makna dibalik itu.
Kepercayaan mereka yang kuat terhadap dunia spiritual dan makhluk jahat yang mungkin kita sebut dengan hantu / setan / iblis atau sebagainya, membuat perayaan yang sangat meriah, musik dan tarian disertai cahaya-cahaya api yang bertujuan untuk menjauhkan mereka dari roh-roh jahat di malam yang gelap saat transisi tahun dan berharap bahwa mereka jauh dari hal-hal itu sepanjang tahun berikutnya.
Jadi jika kita pikirkan, orang jaman dahulu bukan tanpa sebab untuk melakukan hal tersebut, dengan tujuan mengusir roh jahat. Tapi di zaman modern ini, gw ragu apa yang kita lakukan bukan lagi karena alasan roh-roh seperti itu. Mungkin karena sudah menjadi tradisi dan kebiasaan yang turun temurun, sehingga tak ada lagi yang mempertanyakan kenapa harus seperti itu.
Apa yang kita rayakan
Mungkin tak semua hal harus kita cari tahu kenapa dan apa makna di balik itu. Kadang, hal sederhana lah yang mendorong kita buat ngelakuin sesuatu. Sama seperti perayaan tahun baru. Mungkin sebagian besar orang menjalani perayaan tersebut karena peristiwa langka setahun sekali. Tapi gw yakin, sebagian besar dari kita ga cuma ngelakuin hal itu murni karena itu adalah hari dimana kita bisa menganggapnya spesial. Jadi pertanyaannya, lo ada di kelompok mana? Apa lo punya makna sendiri dari tahun baru?
Diantara beberapa lo mungkin ada yang berpendapat, "Ribet amat lo, masa segala sesuatu harus dipikirin." Well, ga salah juga dengan pendapat itu. Gw yakin setiap orang yang bahkan semata-mata ngerayain karena orang lain juga ngelakuin hal yang sama, pasti ada momen dimana kebahagiaan muncul dan menumpahkan segala hal dalam perayaan itu mengenai hal-hal yang telah dilalui dirinya selama satu tahun, bahkan selama hidup.
Dari paragraf itu, mulai keliatan poin gw tentang apa yang kita rayakan selama tahun baru? Yup, that's right, momen dimana lu bisa berbangga kepada diri lo sendiri bahwa lo bisa survive sampai saat ini. Itu aja dulu. Ga peduli apa yang udah lo lakuin, waktu lo dipake buat apa aja, but the biggest point is, you still alive. Hal yang ajaib, kita masih bisa melihat semua itu di tengah-tengah dunia yang semakin tidak terdeskripsikan dan benar-benar random, dan dunia masih belum bisa menghempaskan lo. Hell yeaaah!
Nah, udah sadar kan sekarang lo masih bisa hidup sampai saat ini. My next question is, what have you done? Apa yang lo dapat selama hidup? Gimana lo bisa survive sampai saat ini?
Fokus tujuan dan garis start lo
Mungkin diantara kalian ada yang ngerasa rendah diri. Kita buka sosial media, kita liat temen-temen kita udah punya ini itu, udah punya karir yang bagus, hasil karya yang bisa dibanggakan, atau apapun yang bagi mereka adalah pencapaian. Mungkin muncul sedikit rasa di ruang hati lo, "Shit man, mereka udah punya ini itu dan gw masih disini aja." dan lo pun makin sedih dan ngerasa takut. Belum lagi orang-orang di sekitar kita ngebandingin dengan orang lain.
Apakah bagus punya pemikiran itu? Yes and no. Gw sepaham sama lo dengan yang mikir seperti itu. Bagusnya adalah, lo punya kesadaran diri. Itu aja dulu. Ibarat lo punya kendaraan, lo ga akan bisa benerin kalo lo ga sadar ada yang rusak dan dimana rusaknya. Kalo lo udah punya kesadaran itu, punya rasa ingin mencapai sesuatu juga, maka lo bisa ke langkah berikutnya, yaitu tentuin apa tujuan lo, mau jadi apa nanti, dan apa yang harus lo lakuin. Ini yang penting, jangan cuma ngerasa itu dalam satu hari tapi besoknya lo ga ngelakuin apapun yang perlu lo lakuin, pemikiran tadi cuma angin lalu aja.
Bagian no nya adalah, jangan lupa hidup itu bukan perlombaan, yang garis startnya sama semua tiap peserta. Kenapa harus lo bandingin diri lo dengan pencapain orang lain yang mungkin garis startnya 1 KM di depan lo? Garis start yang gw maksud adalah hal-hal yang mungkin lo belum punya atau kondisi lo saat itu yang orang lain udah punya.
Orang-orang bilang itu sebagai privilege, seperti kondisi ekonomi yang lebih baik, akses ke resources dan koneksi yang memadai, support system (kepercayaan spritiual dan keluarga / teman / orang terdekat) yang masih berfungsi dengan sangat baik (dan ini semakin lama semakin langka) atau peralatan yang menunjang seseorang untuk mencapai tujuannya.
Perlu kita sadari, baru beberapa hal tadi yang gw sebutin, gw yakin hampir 3/4 penduduk dunia belum tentu punya itu sejak lahir. Jadi, kalo lo memang udah usaha dan masih lo bandingin hidup lo sama orang lain, kenapa lo ga bisa liat sedikit aja dulu usaha yang udah lo lakuin? Hargai diri lo!
Rencana dan Tindakan
Jadi, ngga ada salahnya kita merayakan, melepaskan sejenak seluruh tanggung jawab dan segala sesuatu yang memberatkan pada satu malam itu. Tapi, apakah kita sudah siap untuk menghadapi tahun berikutnya? Apakah kita akan menjadi orang yang sama pada tahun berikutnya, membawa segala permasalahan yang sudah terjadi dan menambah warisan tanggung jawab yang harus ditanggun? Atau mungkin lo sudah siap untuk "menanti" setiap masalah yang akan muncul dan tidak sabar untuk menantang diri lo buat menghempaskan masalah itu dan menambah pencapaian lo?
Memang benar, apapun yang akan terjadi kita tidak pernah tahu, tapi bukan berarti kita hanya hidup tanpa memiliki sebuah rencana dan tindakan nyata yang ingin kita wujudkan. Hidup tanpa rencana dan hanya menjalani apa yang perlu dijalani tanpa tujuan, atau istilah yang dikenalnya "let it flow", tidak akan menimbulkan gairah atau tantangan apapun dari diri lo.
Bukan berarti karena kita tidak pernah tahu seperti apa masa depan, terus kita jadi cuek dan tidak membuat rencana sama sekali. Ingat bahwa rencana hanyalah sebuah blueprint yang bisa kita jadikan panduan untuk tindakan kita selanjutnya buat mencapai sesuatu yang lo inginkan dalam hidup.
Tapi perlu diingat, untuk membuat rencana juga diperlukan sikap objektif dan realistis. Jangan sampai lo pasang rencana untuk sebuah tujuan yang tidak mungkin lo raih dengan kemampuan lo saat itu atau bahkan di luar batas manusia. Jadi, manfaatin energi lo untuk melakukan tindakan yang realistis.
Jadi, lo sudah menetapkan tujuan apa yang mau lo raih dan lo juga buat rencana yang sesuai dengan tujuan lo dan juga realistis serta objektif. Jangan sampai lo pengen cepat mencapai tujuan tapi lo lupa bahwa resources, ntah itu ilmu, waktu, atau hal lainnya yang lo butuhin belum ada. Percaya bahwa proses itu butuh waktu dan nikmatin proses itu buat sampai ke tujuan lo.
Kegagalan dan Masalah
Mungkin kita sudah memiliki beberapa rencana di tahun lalu, namun hingga saat ini masih belum terwujud. Tidak apa-apa, selama kita memang ada tindakan nyata untuk mengusahakan jalannya rencana tersebut. Meski tidak tercapai, kita tetap dapat belajar dari tindakan kita tersebut. Bahkan, jika kita memang tidak berbuat suatu hal apapun mengenai rencana itu, kita tetap dapat belajar dari rasa malas kita.
Mungkin lo masih mengingat kata-kata orang lain yang pernah diucapkan kepada lo ketika menceritakan rencana dan tujuan yang ingin lo raih. Adakah perkataan mereka yang merendahkan dan tidak mempercayai lo? Apakah kata-kata tersebut mempengaruhi lo? Atau justru lo iyain aja mereka tapi lo tetap berusaha dalam diam?
Ini salah satu penyebab kenapa orang yang sudah memiliki rencana tapi enggan untuk melaksanakannya. Karena mereka kebanyakan takut realita tidak seindah harapan, takut salah, atau takut mendengar pendapat orang lain tentang usaha lo. Usaha apapun yang lo lakukan, akan membuat diri lo menjadi pribadi yang lebih baik dan pribadi lo yang sekarang akan jauh berbeda ke arah positif dengan uasaha yang lo curahkan. Satu tahun yang berlalu, semuanya akan terlihat nanti, mau berhasil atau tidak. Perlu diingat, jangan langsung terbuai dengan yakin bahwa ketika lo udah usaha sungguh-sungguh, hasil akan mengikuti.
Spoiler alert, usaha bisa aja mengkhianati hasil atau tidak sesuai dengan ekspektasi lo. Mind blown, right? Kita sering terbuai dengan indahnya kata-kata usaha tidak akan mengkhianati hasil, tapi kenapa gw berani nulis kata-kata itu? Gw udah nyiapin bahasannya yang akan gw terbitkan di artikel terpisah, mungkin Januari 2022. Tapi bukan berarti jadi alasan buat lo ngga mau buat usaha lebih. Karena tetap ada hal yang bisa lo pelajari dari proses lo selama berusaha.
Okey, balik lagi ke bahasan awal, tentang orang yang merendahkan impian lo. Kalo misalkan lo terpengaruh, itu wajar, karena lo manusia yang punya emosi. Tapi, pengaruhnya seperti apa buat lo? Apakah justru itu jadi motivasi semangat lo buat nunjukkin hasil dari orang yang diremehkan? Kalo iya, it's really good for you and keep it up. Tapi gimana kalo lo nyerah dengan perkataan mereka?
Coba sekali lagi berbaiklah dengan diri lo. Setiap orang tidak akan selalu mendukung lo dan lo pun ngga akan bisa selamanya menyenangkan semua orang. Tidak masalah kalo saat ini lo mengiyakan kata mereka, namun yakinkan lebih diri lo untuk tahun berikutnya bahwa lo orang yang masih punya tujuan dan sesuatu hal yang pengen lo raih.
Babak baru
Kita sudah sadar banyak hal sekarang di penghujung tahun dan saat ini sudah beralih ke tahun baru. Tirai panggung telah diangkat dan saatnya kita lanjutkan lagi babak kehidupan yang baru. Apakah lo sekarang sudah punya tujuan dan mulai menyusun rencana dan to do list buat lo menggapai tujuan itu? Atau lo masih cuek dan berprinsip gimana nanti buat diri lo dalam hal yang penting dan jangka waktu yang lama?
It's up to you, tapi hal yang pasti adalah, baik lo ada di kelompok orang yang sudah setting rencana dan tujuan atau yang masih cuek, waktu tetap berjalan dan jatahnya sama saja buat siapapun itu. Buat lo yang sudah menetapkan tujuan dan juga sudah punya rencana, jangan lupa bahwa sistem yang utuh secara umum ga hanya berhenti di purpose dan plan, tapi juga butuh action, monitor, dan evaluate.
Lo sudah punya tujuan, maka lo bisa rencanain apa aja yang akan lo lakukan. Bagian planning sebenarnya adalah bagian yang asyik sekaligus menipu. Menurut buku Atomic Habbit yang ditulis oleh James Clear, ketika kita buat perencanaan, kita berada di tahap in motion, belum ada tindakan nyata tapi kita senang karena terbayang semua hal yang akan kita lakukan.
Tapi jangan lupa, bahwa in motion tidak menghasilkan apa-apa, hanya panduan. Justru tantangan terberatnya adalah ketika kita merealisasikan planning kita tadi, dan banyak orang yang gagal di bagian ini. Jadi, setelah lo punya panduan / rencana yang sudah lo susun sedemikian rupa, maka lo bisa naik ke tahap berikutnya, in action.
Selama pelaksanaan, jangan lupa pantau progress yang udah lo kerjain. Ini yang dimaksud dengan monitor. Setelah lo pantau progress, lo evaluasi, apakah efisien dan sesuai dengan hasil yang lo inginkan? Seberapa besar margin yang bisa lo toleransi dan hal apa yang bisa lo perbaiki dari tindakan yang lo lakuin untuk bisa dapat hasil yang lebih baik lagi. Mungkin kerangka kerja / framework ini akan gw bahas lebih lengkap dan komprehensif di artikel lainnya yang berbeda.
Lo sekarang sudah ada di akhir paragraf dari artikel ini, baik lo yang baca dari awal sampai akhir, atau baca scanning and you still get the point, atau lo yang baca judul dan langsung paragraf akhir. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat lo, menggerakkan lo untuk segera bertindak atau terinspirasi atas apa yang mau lo lakuin. Selalu seneng rasanya catatan ini yang juga jadi pengingat buat diri gw dan bisa juga ngebantu lo yang baca ini. Sampai ketemu lagi di artikel lainnya 2 minggu lagi. Bye!
Komentar
Posting Komentar